PENGERTIAN
PARTAI POLITIK
1.Miriam
Budiardjo “Dasar-dasar Ilmu Politik”
Suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya
mempunyai orientasi,nilai-nilai
dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan
politik dan merebut kekuasaan politik dengan cara konstutisional
untuk melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanan
mereka. (Budiardjo,2004:160)
2.Raymond
Garfield Gettell “Manajemen Pemasaran Partai Poltik Era
Reformasi”
“ A
political party consists of a group of
citizens, more or less organized, who act as a political unit and who and, by
the use of their voting power, aim to control the geverment and carry out the
general politices”.
(“Partai politik terdiri dari sekelompok warga
negara yang sedikit banyak terorganisasi, yang bertindak sebagai suatu kesatuan
politik yang mempunyai kekuasaan memilih, bertujuan mengawasi pemerintahan dan
melaksanakan kebijaksanaan umum mereka”).(Gettell dalam Widagdo, 1999:6)
3.J.A.
A.Corry dan Henry J. Abraham “Partai
Politik Suatu Tinjauan Umum”
“Political
party is a volomtary association aiming to get control of the government by
filling elective offices in the government with its members.
(Partai politik merupakan suatu perkumpulan
yang bermaksud untuk mengontrol jalannya roda pemerintahan dengan menempatkan
para anggotanya pada jabatan-jabatan pemerintahan)”. (Corry dan dalam
Haryanto,1948:9)
SYARAT
JADI PEMIMPIN YANG BAIK
1.Problem
Solver
Seorang
pemimpin dituntut mampu membuat keputusan penting dan mencari jalan keluar dari
permasalahan. Mulailah bertindak tegas, dan hapulah cara plin-plan.Jangan pula
memupuk kebiasaan melarikan diri dari tanggung jawab. Sebagai ‘nakhoda’,
andalah yang berkewajiban mengemudikan ‘kapal’ ke arah yang benar.
2.Bersikap
Positif
Setiap
orang tidak luput dari kesalahan, bila hal ini menimpa anak buah anda jangan
langsung mencecarnya dengan segudang omelan. Selidiki latar belakang
permasalahan sehingga anda bisa bersikap proporsional. Jika anda melakukan
kesalahan,tidak perlu ragu mengakuinya
,danjanganlupamelakukan perbaikan untuk kesalahan tersebut.
3.KomunikasiKaryawan
sebaik apa pun akan kehilangan arah bila dibiarkan ‘jalan dalam gelap’. Sebagai
pemimpin anda perlu menerangkan sejelas mungkin tentang tujuan bersama yang
hendak diraih dan strategi mencapainnya. Bekali pula anak buah dengan penilaian
terhadap hasil kerjanya selama ini, sehingga mereka bisa belajar cara melakukan
tugas dengan benar. Pelihara komunikasi 2 arah dengan bawahan dan mintalah
feedback dari mereka setiap kali anda meluncurkan kebijakan baru.
4.Menjadi
Inspirasi
Seorang
pemimpin harus bisa menerapkan standar dan jadi contoh bagi anak buahnya.
Jadilah inspirasi bagi bawahan. Up date benak anda dengan informasi terkini,
tidak pelit membagi pengalaman,dan patuhi peraturan yang anda buat sendiri.
5.Tumbuhkan Motivasi
Berikan
penghargaan terhadap prestasi sekecil apa punyang dilakukan anak buah. Bahkan
karyawan yang paling telat sekalipun akan berusaha memperbaiki diri apabila
anda memujinya ketika ia datang tepat waktu (apalagi jika pujian itu diberikan
tanpa terkesan menyindir). Secara berkala ,ajukan pula pertanyaan dan tantangan
yang mampu merangsang kreativitas berpikir anak buah. Misa, meminta ide mereka untuk
proyek kecil.
6.Hubungan
Baik
Jalin
hubungan profesional dan interpersonal yang harmonis dengan anak buah. Ingat,
dibalik statusnya sebagai bawahan, karyawan memiliki pribadi yang unik
danmasalah tertentu.Luangkan waktu untuk mengenal karyawan secara personal
sehingga anda melakukan coaching tepat sasaran.
7.Turun
Gunung
Anda
tidak boleh merasa bebas dari kewajiban dan melakukan ‘dirty job’ atau
pekerjaan anak buah. Seorang pemimpin akan dihargai anak buahnya apabila ia
bersedia turun ke lapangan tak asal main perintah. Semakin hebat lagi hormat
anak buah bila pekerjaan itu bisa diselesaikan dengan lancar. Itu menunjukkan
kualitas anda pada anak buah.
Kendala yang dihadapi
Publik mengamati dari media massa
bagaimana konspirasi dalam partai politik berkembang dengan basis sama-sama
putra daerah, sesama suku bangsa, aliran dan agama dan bahkan sanak saudara.
Nepotisme ini saudara kembarnya tentulah permainan uang yang cenderung mengabaikan
prestasi, tingkat kecerdasan, kemampuan individual dan bahkan kemampuan bermain
dalam tim kerja yang solid. Yang penting dipercaya, soal lainnya nanti
dipikirkan.
Dinamika itu menghadirkan penampilan
partai-partai yang memuakkan dan membuat public kehilangan harapan-harapan akan
masa depan keutuhan NKRI.Berpolitik bisa elegan, penuh integritas dan tak perlu
selalu dikaitkan dengan gizi. Praktik manajemen gizi akhir-akhir ini sangat
menyolok dan mendominasi arus utama pola pikir pekerja politik kita.
Segala sesuatu harus dikaitkan dengan uang yang hakikatnya sungguh menyentuh
akal sehat publik.
Politisi Tak Profesional
Soalnya adalah
politisi kita memang tidak dipersiapkan untuk bekerja secara profesional.
Sinis kita katakan, banyak di antara mereka tidak matang, kemampuan teknis
individual terbatas, wawasan rendah dan berlatar belakang kurang berada.
Akibatnya untuk menutupi berbagai kelemahan personal maupun kelompok, mereka
menjadi arogan, mencari eksistensi lewat simbol-simbol, berpenampilan mewah dan
mengumbar selera primitif dengan kerakusan yang tak terkendali. Publik mengamati,
banyak di antara wakil rakyat yang tidak malu-malu mengerogoti uang rakyat
lewat kolusi dalam menyusun anggaran belanja daerah dan pusat. Kerakusan mana
diperparah dengan memasukkan berbagai item pengeluaran yang menguntungkan
pribadi dan kelompoknya.
Terimalah nasib, nama buruk yang akan
memberikan dampak trauma jangka panjang bagi keluarga dan partai akibat dikirim
ke pengadilan dan berharap dihukum seberat-beratnya. Banyak di antara politisi
kita itu sudah berumur sehingga jangan-jangan keburu dipanggil yang Maha Kuasa
sebelum vonis dijatuhkan. Tentu mereka yang kurang beruntung ini akan membawa
aib namanya sebagai koruptor dalam menghadapi mahkamah abadi dihadapan Sang
Khalik. Bagi yang masih hidup, bila dinyatakan bersalah melakukan korupsi
kolektif tentu akan menyandang gelar terpidana selama sisa hidupnya. Bayangkan
dampak batin berkepanjangan yang harus disandang oleh anak cucu, disebut
sebagai keturunan koruptor. Naudzubillahi Mindzalik.
SOSOK PIMPINAN PARTAI
POLITIK YANG DIHARAPKAN DALAM MEMBANGUN INDONESIA
Dalam
hal ini Goleman
membagi gaya kepemimpinan menjadi enam macam, antara lain, Coercive (mampu memenuhi
kebutuhan secara cepat), authoritative
(memobilisasi masyarakat dengan visi), affiliative
(mampu menciptakan harmoni dan membangun ikatan-ikatan emosional), democracy (membuat
konsesus melalui partisipasi), pacesetting
(meletakkan standar performa yang tinggi), dan coaching (membangun masyarakat demi masa
depan yang lebih baik). Karakter dasar ini harus dimiliki seorang kandidat calon
pemimpin karena ia akan menjalankan tugas kepemimpinan apalagi di negara dengan
populasi penduduk yang mencapai lebih dari 200juta jiwa ini.
Pertama,
seorang pemimpin yang hendak dipilih adalah seorang elite politik yang memiliki
tanggung jawab besar, haruslah memiliki pengetahuan yang luas. Unsur ini sangat
penting di masa kini. Mengapa demikian? Agar dapat berubah lebih cepat dalam
persaingan yang ketat dan cepat dimana lingkungan yang sangat tidak pasti untuk
ke depan,pemimpin harus mampu berfungsi sebagai katalis dalam problem solving,
toleran terhadap resiko, berfikir dalam gambaran keseluruhan dengan keahlian
teknis yang menonjol, fokus dalam mengembangkan hal-hal yang tidak terukur,
memiliki keterampilan non teknis dan pengetahuan lintas fungsi/antar disiplin
seperti matematika, logika, sejarah, filsafat, sastra dan bahasa asing serta
disiplin ilmu lainnya.
Kedua, pemimpin harus memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan informasi dengan baik dan mengkomunikasikannya dengan jelas, singkat, dan persuasif, keterampilan untuk menganalisis informasi yang kompleks sampai membuat keputusan yang tepat berdasarkan pendekatan secara logis. Biasanya seorang pemimpin akan mencari solusi atau jawaban yang terbaik, bukan jawaban yang ingin kebanyakan didengar oleh bawahan.
Kedua, pemimpin harus memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan informasi dengan baik dan mengkomunikasikannya dengan jelas, singkat, dan persuasif, keterampilan untuk menganalisis informasi yang kompleks sampai membuat keputusan yang tepat berdasarkan pendekatan secara logis. Biasanya seorang pemimpin akan mencari solusi atau jawaban yang terbaik, bukan jawaban yang ingin kebanyakan didengar oleh bawahan.
Ketiga,seorang
pemimpin yang hebat biasanya juga “knowledge worker” yang seringkali memiliki
pengetahuan antardisiplin dan memiliki pengalaman, serta secara bersamaan
menerapkan pengetahuan yang berasal dari beberapa bidang untuk memecahkan
masalah. Mereka seringkali dapat mengkombinasikan pengetahuan yang
berbeda-beda, seperti bisnis dan teknologi.
Keempat, adalah seorang pemimpin
masa depan juga harus mengerti visi organisasi yang spesifik dan berperan untuk
bisa melihat dan merespon kebutuhan masyarakat.
Kelima, adalah seorang pemimpin profetik
yakni kepemimpinan yang mengadopsi nilai-nilai kenabian (moralitas dan spiritualitas)
menjadi urgen di zaman yang memasuki “era pencarian makna” ini.Era dimana
masyarakat dunia kini mulai jenuh akibat chaos yang ditimbukan oleh tatanan
global yang materialistis.Merosotnya moral dan keringnya jiwa masyarakat dari
nilai-nilai spiritual mendorong urgensi lahirnya pemimpin profetik.
Kepemimpinan profetik adalah solusi dari banyak sekali masalah yang terjadi
dewasa ini.
Kepemimpinan profetik memadukan antara
visi dan kemampuan teknis dengan dorongan untuk mengabdi berdasarkan pencarian
makna.Pemimpin masa depan adalah mereka yang lahir dari perjalanan pencarian
makna dalam hidupnya dan mengejawantahkannya melalui aktualisasi memimpin
masyarakat.Kepemimpinan profetik adalah senjata untuk melawan
korupsi,ketidakadilan,dan merosotnya moral masyarakat yang saat ini menjadi
masalah urgen bangsa Indonesia.
Model kepemimpinan seperti ini juga
terkait keyakinan.Yakni keyakinan menggapai hasil gemilang di masa depan yang
dianggap impossible dan dipandang orang dengan pesimis.Pemimpin profetik punya
“mimpi” yang kuat dan amat yakin dengan mimpinya.SQ atau kecerdasan spiritual
menjadi landasannya dalam berkarya.Mimpi dan keyakinan ini akan dilengkapi
dengan “nilai-nilai dasar”.Nilai-nilai dasar yang bersumber dari mata air
spiritualitas ini menjadi rambu-rambu yang mengawasi setiap tindakan.Si
Pemimpin pun meyakini bahwa kiprah kepemimpinannya adalah “tugas suci” yang ia
emban sebagai hakikat dirinya sebagai “Khalifatullah Fil Ardh”(Wakil Tuhan Di
Muka Bumi) yang bertugas memakmurkan bumi.Mimpi,keyakinan dan nilai-nilai dasar
ini menjadi Spiritual Capital yang menjadi berharga bagi kiprah
kepemimpinannya.
KESIMPULAN
Stagnasi
secara kultural yang tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia tidaklah dapat
diterabas jika pemimpin-pemimpin berwatak transaksional masih memenuhi panggung
politik. Diperlukan perubahan fundamental pada aspek kultural untuk menumpas
korupsi, menegakan pemerintah yang bersih serta menggulirkan kebijakan yang pro
publik. Bangsa ini perlu untuk diarahkan oleh suatu kepemimpinan transformasional,
yaitu suatu karakter kepemimpinan yang berorientasi pada perubahan pada tataran
nilai. Kepemimpinan tranformasional akan mengajak publik untuk secara teguh
menggapai tujuan-tujuan yang lebih hakiki, ketimbang sekedar pemenuhan kepentingan
material jangka pendek.Pemimpin dengan karakter transformasional mampu untuk
secara inspirasional memvisualisasikan bentuk masyarakat baru yang ingin
dicapai.
Kepemimpinan
transformasional adalah kepemimpinan yang mampu mendorong setiap individu untuk
menjadi pemimpin dan pelopor perubahan.Namun adalah penting untuk disadari
bahwa tampilnya para pemimpin dengan kualitas seperti itu ke panggung utama
bukanlah melalui proses yang instan, namun melalui penitian karir secara
berjenjang dan melalui proses yang berliku. Bagi bangsa Indonesia jelas bahwa
kegagalan untuk mengikis habis tradisi jalan pintas untuk menuju kekuasaan,
ketidakmampuan untuk membangun sistem meritokrasi yang kokoh dan kelalaian
dalam melanggengkan tradisi regenerasi merupakan prakondisi yang sempurna untuk
menuju ke arah bangsa yang gagal.
No comments:
Post a Comment
hanya untuk komentar membangun